Inews Denpasar – Kelompok Hamas mengonfirmasi tengah mengkaji proposal gencatan senjata dengan Israel yang diusulkan oleh mediator internasional, termasuk Qatar dan Mesir. Konsultasi intensif sedang dilakukan bersama berbagai faksi Palestina untuk memastikan semua pihak sepakat demi kepentingan rakyat Gaza.
“Dalam konteks komitmen untuk mengakhiri agresi Zionis terhadap rakyat kami dan memastikan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, Hamas saat ini berkonsultasi dengan para pemimpin faksi Palestina terkait usulan gencatan senjata yang diterima dari mediator,” demikian pernyataan resmi Hamas yang dilansir Al Jazeera, Jumat (4/7/2025).
Israel Setuju Gencatan Senjata, Bola Kini di Pihak Hamas
Hamas menegaskan keputusan akhir akan disampaikan kepada para mediator setelah proses konsultasi rampung. Organisasi tersebut juga berjanji akan mengumumkan hasilnya secara resmi kepada publik.
Usulan gencatan senjata terbaru ini datang di tengah meningkatnya tekanan internasional untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung berbulan-bulan dan menewaskan ribuan warga sipil. Salah satu desakan paling vokal datang dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Melalui unggahan di platform media sosial miliknya, Truth Social, Trump mendesak Hamas untuk menyetujui gencatan senjata selama 60 hari. Ia menyebut Israel telah menyetujui proposal tersebut dan menyatakan pihaknya siap membantu menjembatani perdamaian di wilayah Gaza.
“Israel telah menyetujui syarat-syarat utama dalam kesepakatan 60 hari gencatan senjata. Kini giliran Hamas untuk menunjukkan itikad baik. Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali,” tulis Trump pada Rabu (2/7), dikutip dari AFP.
Baca juga : Israel Tawarkan Gencatan Senjata Kedua, Hamas Tuntut Akhiri Perang
Trump juga menekankan bahwa proposal tersebut merupakan “kesempatan terakhir” untuk menghentikan eskalasi yang lebih besar. Ia menegaskan keterlibatan Qatar dan Mesir sebagai mediator krusial yang membantu menyusun proposal gencatan senjata final.
“Saya berharap, demi kebaikan Timur Tengah, Hamas menerima kesepakatan ini, karena jika tidak, situasinya hanya akan memburuk,” ujar Trump.
Kondisi Gaza Makin Mendesak
Di tengah proses diplomatik ini, situasi kemanusiaan di Gaza semakin mengkhawatirkan. Ribuan warga terpaksa mengungsi, infrastruktur hancur, dan bantuan kemanusiaan sulit masuk akibat blokade dan serangan yang terus berlangsung.
Para pengamat internasional menilai bahwa gencatan senjata sementara ini dapat menjadi jalan masuk menuju negosiasi yang lebih luas dan berkelanjutan, termasuk pembicaraan jangka panjang mengenai status Gaza dan masa depan Palestina.
