Denpasar Tata Kabel Semrawut Lewat Proyek SJUT, Tahap Pertama Dimulai di Sanur
Inews Denpasar- Pemerintah Kota Denpasar, Bali, resmi memulai pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) sebagai solusi penataan kabel semrawut yang selama ini terlihat di berbagai sudut kota. Proyek tahap pertama diawali di kawasan wisata Sanur, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, di Jalan Danau Buyan, Selasa (30/9/2025).
Arya Wibawa menegaskan bahwa pembangunan SJUT merupakan langkah nyata pemerintah dalam menanggulangi permasalahan estetika kota akibat menjamurnya kabel fiber optik yang dipasang tanpa keteraturan. Kabel yang melintang di atas jalan dan tiang-tiang listrik dinilai tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga berpotensi membahayakan masyarakat.
“Dengan adanya SJUT ini, seluruh kabel yang selama ini semrawut di udara akan dipindahkan ke dalam jaringan utilitas bawah tanah. Ini bukan hanya soal kerapian, tapi juga meningkatkan keamanan serta mempercantik wajah Kota Denpasar, khususnya di kawasan destinasi pariwisata seperti Sanur,” ujarnya.
Perumda Bhukti Praja Sewakadarma Jadi Pelaksana
Proyek strategis ini dilaksanakan oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bhukti Praja Sewakadarma, yang mendapat mandat langsung dari Pemerintah Kota Denpasar melalui Peraturan Wali Kota Nomor 31 Tahun 2024 tentang Penugasan Penyelenggaraan SJUT.
Direktur Perumda Bhukti Praja Sewakadarma, Nyoman Putrawan, menjelaskan bahwa tahap pertama pembangunan SJUT mencakup total panjang 10,5 kilometer, terbagi ke dalam dua klaster utama.
-
Klaster Sanur meliputi tiga ruas jalan, yaitu Jalan Danau Buyan, Jalan Danau Toba, dan Jalan Danau Tamblingan hingga pertigaan Banjar Serawang.
-
Klaster Kota Denpasar mencakup sembilan ruas jalan strategis, antara lain Jalan Nangka Selatan, Jalan Patimura, Jalan Veteran, Jalan Gajah Mada, Jalan Surapati, Jalan Udayana, Jalan Hasanuddin, Jalan Sutoyo, dan Jalan Sudirman.
“Untuk klaster Sanur, pengerjaan ditargetkan rampung pada 22 Desember 2025. Setelah itu, proyek akan dilanjutkan ke klaster Kota Denpasar hingga seluruh kawasan prioritas tertata,” jelas Nyoman.

Baca Juga : Pemkot Denpasar Bagikan 197 Pasang Sepatu untuk Siswa Korban Banjir
Estetika dan Keamanan Jadi Prioritas
Dengan adanya SJUT, kabel fiber optik milik berbagai provider telekomunikasi yang selama ini melintang di udara akan diturunkan dan ditata melalui jaringan utilitas bawah tanah. Hal ini diharapkan mampu menjawab keluhan masyarakat sekaligus menambah nilai estetika kota yang merupakan salah satu tujuan wisata dunia.
Selain mempercantik tata ruang kota, SJUT juga diproyeksikan meningkatkan efisiensi, keamanan, serta kenyamanan warga maupun wisatawan. Infrastruktur bawah tanah ini akan meminimalisir potensi gangguan akibat kabel putus saat cuaca buruk, korsleting listrik, maupun tiang kabel yang roboh.
Komitmen Denpasar Jadi Kota Modern
Pemerintah Kota Denpasar menargetkan pembangunan SJUT tidak hanya selesai di Sanur dan kawasan inti kota, tetapi juga meluas ke wilayah lainnya secara bertahap. Dengan begitu, seluruh jaringan kabel di Denpasar akan tertata rapi, mendukung visi menjadikan Denpasar sebagai kota modern yang berwawasan budaya.
“Langkah ini adalah bentuk komitmen kami untuk menghadirkan pelayanan infrastruktur yang aman, rapi, sekaligus mendukung pariwisata. Ke depan, Denpasar harus semakin cantik, semakin layak huni, dan semakin membanggakan bagi warganya,” pungkas Arya Wibawa.
















