Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

Wali Kota Jaya Negara Targetkan Semua Desa di Denpasar Punya TPS3R

cek disini

Jaya Negara Targetkan Setiap Desa di Denpasar Punya TPS3R, Dorong Solusi Sampah Berbasis Hulu

Inews Denpasar- Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar terus memperkuat komitmennya dalam menangani persoalan sampah yang kian kompleks. Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menegaskan bahwa pihaknya menargetkan setiap desa di Kota Denpasar memiliki Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) sebagai solusi nyata untuk pengelolaan sampah dari tingkat hulu.

Saat ini, Denpasar telah memiliki 24 unit TPS3R yang tersebar di berbagai wilayah. Tahun 2025, Pemkot juga merencanakan pembangunan dua TPS3R baru yang berlokasi di Desa Pemecutan Kaja dan Pemecutan Kelod. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat upaya pengurangan timbulan sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

“Kami sedang mencari lahan Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP) minimal 5 are. Harapannya, setiap desa bisa memiliki TPS3R agar penanganan sampah lebih efektif dan merata,” ujar Jaya Negara saat ditemui di Pasar Nyanggelan, Denpasar, Selasa (9/9/2025).

Menurutnya, keberadaan TPS3R di tingkat desa merupakan langkah strategis untuk mendekatkan layanan pengolahan sampah kepada masyarakat. Setiap TPS3R ditargetkan mampu mengolah 20 ton sampah per hari, sehingga dapat mengurangi beban pengangkutan dan penumpukan di TPA.

Wali Kota Jaya Negara Targetkan Semua Desa di Denpasar Punya TPS3R
Wali Kota Jaya Negara Targetkan Semua Desa di Denpasar Punya TPS3R

Baca Juga : BBM Pertamina 8 September 2025 di Bali Harga TERBARU

Tantangan Kuota Sampah dan Kerja Sama dengan Pelindo

Meski begitu, Jaya Negara tidak menutup mata terhadap sejumlah kendala yang masih dihadapi. Salah satunya adalah syarat minimal pasokan sampah yang harus dipenuhi jika Pemkot ingin bekerja sama dengan Pelindo.

“Permasalahannya, Pelindo meminta minimal 2.000 ton sampah per hari, sementara kemampuan kita baru sekitar 1.000 ton. Di sisi lain, kami ingin fokus menggerakkan pengolahan sampah dari hulu, bukan hanya mengandalkan TPA,” jelasnya.

Ia menambahkan, koordinasi dan kolaborasi lintas sektor terus diupayakan untuk memastikan pembangunan TPS3R berjalan lancar sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat agar lebih aktif memilah dan mengolah sampah dari rumah tangga.

Rumah Organik Jadi Alternatif

Selain TPS3R, Pemkot Denpasar juga sedang mengkaji kemungkinan pembangunan rumah organik sebagai solusi tambahan untuk pengolahan sampah organik. Contoh yang sudah ada di Desa Tegal Kertha menjadi rujukan untuk melihat pola yang efektif.

“Kami selalu terbuka terhadap inovasi. Rumah organik bisa jadi pilihan, hanya saja kami masih pelajari lebih jauh soal output-nya. Kalau hasil olahannya tidak ada penyalur atau pembeli yang jelas, bisa menumpuk lagi dan menimbulkan masalah baru,” kata Jaya Negara.

Arah Kebijakan: Sampah Jadi Sumber Daya

Lebih jauh, Wali Kota menegaskan bahwa arah kebijakan Pemkot Denpasar bukan hanya sekadar membuang sampah, melainkan mengubah cara pandang bahwa sampah adalah sumber daya. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah bisa didaur ulang menjadi produk bermanfaat sekaligus mendukung ekonomi sirkular.

“Target kami jelas, Denpasar tidak hanya bersih tetapi juga berdaya. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat ini akan kami dorong terus agar kota kita menjadi contoh pengelolaan sampah yang modern, berkelanjutan, dan ramah lingkungan,” pungkasnya.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *