Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

Wagub Bali Apresiasi Gotong Royong Desa Adat Sidan Badung

cek disini

Badung – Wagub Bali, I Nyoman Giri Prasta, merasa senang. Beliau menyaksikan semangat gotong royong Desa Adat Sidan Badung. Warga Desa Belok Sidan erat menjaga kelestarian budaya Bali. Semangat ini menyatu dengan adat istiadat dan pelaksanaan yadnya.

“Saya bersyukur warga di sini memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Mereka bertanggung jawab terhadap keberlangsungan adat istiadat dan budaya,” ujar Wagub Giri Prasta. Budaya ini diwariskan secara turun-temurun. Beliau menyampaikannya saat menghadiri Upacara Nebes Ratu Tapakan di Pura Desa, Badung, Jumat (14/11/2025).

Baca Juga: Kejaksaan RI ke Bali: Dorong Evaluasi dan Penguatan Kinerja

Desa Adat Sidan memiliki petapakan (benda sakral) yang disucikan. Penyucian ini dilakukan berkesinambungan setiap enam (6) bulan sekali. Ini menunjukkan komitmen warga yang kuat.

Wagub Bali turut melaksanakan Upacara Nebes Ratu Tapakan. Beliau didampingi Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta. Upacara ini simbol dimulainya perbaikan (ngodak) terhadap palinggihan (tempat Ida Betara berupa barong).

Wagub Bali

Tujuh belas (17) barong akan diperbaiki. Perbaikan ini menggunakan dana hibah sebesar Rp1.376.580.000 dari Pemerintah Kabupaten Badung. Barong-barong tersebut terakhir diperbaiki sekitar 15 tahun silam.

Wagub Giri Prasta berpesan agar warga setempat tetap menjaga kerukunan (saguyub salunglung sabayantaka). Mereka harus mengedepankan kebersamaan (paras-paros), dan saling asah, asih, asuh. Ini penting untuk menciptakan kesejahteraan (kasukertan) yang aman, damai, dan makmur.

Beliau juga menceritakan asal-usul keberadaan barong di Desa Adat Sidan. Barong ini terkait dengan kisah Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Dewi Parwati sempat dikutuk menjadi Dewi Durga. Dewa Siwa lalu merindukannya. Ia menyamar menjadi bairawi (barong merah). Pertemuan keduanya kini ditandai melalui momen “ngereh” di setra (kuburan).

Dari kisah tersebut, lahirlah empat anak: Kepah, Kepuh, Pule, dan Punyan Jaran. Punyan Jaran kini dikenal sebagai bunga jepun. Maka, setiap pura, merajan (tempat suci keluarga), atau tempat suci wajib memiliki pohon jepun. Ini adalah simbol manifestasi putra Dewa Siwa dan Dewi Durga (Bairawi).

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *