Mengenal Kanker Otak: Gejala, Penyebab, dan Upaya Pencegahannya
Inews Denpasar- Kanker otak adalah salah satu penyakit serius yang terjadi ketika sel-sel abnormal di otak tumbuh tidak terkendali dan membentuk tumor ganas. Meski tergolong jarang dibandingkan jenis kanker lain, kanker otak memiliki dampak besar karena menyerang pusat kendali tubuh manusia, mulai dari pikiran, gerakan, hingga fungsi vital lainnya.
Apa Itu Kanker Otak?
Kannker otak bisa berasal langsung dari otak (disebut tumor otak primer) atau berasal dari bagian tubuh lain yang menyebar ke otak (tumor otak sekunder/metastasis). Kondisi ini berbeda dengan tumor otak jinak yang tidak menyebar, karena kannker otak bersifat agresif, cepat tumbuh, dan dapat merusak jaringan otak di sekitarnya.
Jenis kannker otak yang paling umum adalah glioblastoma, yang terkenal sangat ganas dan sulit ditangani.

Baca Juga : Pekanbaru, Kota Bertumbuh Cepat yang Jadi Magnet Ekonomi Sumatera
Gejala Kanker Otak
Gejala kannker otak bervariasi tergantung letak dan ukuran tumor. Namun, beberapa tanda yang sering muncul antara lain:
-
Sakit kepala hebat yang sering muncul di pagi hari atau semakin parah seiring waktu.
-
Mual dan muntah tanpa sebab yang jelas.
-
Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau ganda.
-
Kelemahan anggota tubuh, misalnya sulit menggerakkan tangan atau kaki.
-
Kejang mendadak, meski sebelumnya tidak pernah memiliki riwayat epilepsi.
-
Perubahan perilaku atau kepribadian, termasuk mudah marah, linglung, atau sulit berkonsentrasi.
-
Gangguan bicara dan keseimbangan tubuh.
Jika gejala ini muncul secara berulang, pemeriksaan medis segera diperlukan agar penanganan lebih cepat.
Penyebab dan Faktor Risiko
Hingga kini, penyebab pasti kanker otak belum diketahui. Namun, beberapa faktor diyakini dapat meningkatkan risikonya, antara lain:
-
Genetik/keturunan – Riwayat keluarga dengan kanker otak dapat meningkatkan risiko.
-
Paparan radiasi tinggi – Termasuk radiasi dari perawatan medis atau lingkungan.
-
Usia – Meski bisa terjadi pada semua kelompok umur, kanker otak lebih sering ditemukan pada orang dewasa berusia 45 tahun ke atas.
-
Gangguan sistem kekebalan tubuh – Orang dengan daya tahan tubuh lemah lebih berisiko terkena kanker.
-
Paparan zat kimia tertentu – Misalnya dari pekerjaan di industri kimia.
Cara Diagnosis
Untuk memastikan adanya kanker otak, dokter biasanya melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti:
-
MRI atau CT scan untuk melihat gambaran otak.
-
Biopsi dengan mengambil sampel jaringan otak untuk diperiksa di laboratorium.
-
Pemeriksaan neurologis untuk mengecek fungsi saraf dan otak.
Pengobatan Kanker Otak
Pengobatan kanker otak disesuaikan dengan jenis, ukuran, dan lokasi tumor. Beberapa metode yang umum digunakan adalah:
-
Operasi – Untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin tanpa merusak jaringan otak sehat.
-
Radioterapi – Menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel kanker.
-
Kemoterapi – Obat khusus untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.
-
Terapi target dan imunoterapi – Pengobatan modern yang membantu tubuh melawan sel kanker dengan lebih spesifik.
-
Perawatan suportif – Untuk mengurangi gejala, seperti obat anti kejang atau terapi rehabilitasi.
Pencegahan dan Pola Hidup Sehat
Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker otak, namun risiko bisa ditekan dengan menjaga gaya hidup sehat, seperti:
-
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
-
Rajin berolahraga dan menjaga berat badan ideal.
-
Menghindari paparan zat berbahaya atau radiasi berlebihan.
-
Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama jika memiliki riwayat keluarga penderita kanker.
Penutup
Kanker otak memang penyakit yang menakutkan, tetapi bukan berarti tidak bisa ditangani. Dengan deteksi dini, pengobatan yang tepat, serta dukungan keluarga, banyak pasien yang mampu bertahan lebih lama dan menjalani hidup lebih baik.
Masyarakat diharapkan semakin peduli dengan kesehatan otak, tidak mengabaikan gejala awal, dan selalu menjaga pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan.
















