Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

Sunardi Bunuh Istri karena Lelah Merawat, Polisi: Motif Psikologis Berat

cek disini

Tragis di Denpasar: Suami Bunuh Istri yang Sakit Stroke, Lalu Serahkan Diri ke Polisi

Inews Denpasar- Kota Denpasar digemparkan oleh kasus pembunuhan yang menguras emosi. Seorang pria bernama Sunardi (48) tega mengakhiri hidup istrinya, Evi Dwi Yulianawati (50), di rumah kos tempat mereka tinggal di Jalan Subur, Kecamatan Denpasar Barat, Bali. Tragisnya, pelaku kemudian berusaha bunuh diri, namun gagal, dan akhirnya menyerahkan diri ke polisi.

Kasus ini menyita perhatian publik karena latar belakangnya yang sarat tekanan psikologis. Dari hasil penyelidikan kepolisian, pelaku mengaku nekat melakukan tindakan itu karena merasa frustrasi dan kelelahan merawat sang istri yang telah menderita stroke selama bertahun-tahun.


Kronologi: Niat Bunuh Diri Berubah Jadi Aksi Pembunuhan

Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada awal pekan, saat Sunardi sedang berada di kamar kos bersama istrinya. Dalam kondisi mental yang tertekan, ia awalnya berniat mengakhiri hidupnya sendiri.

Namun, niat itu urung dilakukan setelah Sunardi memikirkan siapa yang akan merawat istrinya jika ia meninggal lebih dulu. Dalam kondisi emosional yang tidak stabil, ia kemudian mengambil keputusan tragis: membunuh istrinya terlebih dahulu.

“Tersangka melakukan perbuatannya dengan cara membekap istrinya menggunakan bantal saat korban terbaring di tempat tidur,” ungkap Kompol Sukadi, Senin (13/10/2025).

Sunardi Bunuh Istri karena Lelah Merawat, Polisi: Motif Psikologis Berat
Sunardi Bunuh Istri karena Lelah Merawat, Polisi: Motif Psikologis Berat

Baca Juga : Putu Oka Mahendra Resmi Nahkodai Golkar Denpasar 2025–2030 Lewat Aklamasi


Coba Akhiri Hidup, Tapi Gagal

Setelah memastikan istrinya meninggal dunia, Sunardi mencoba bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai dan menyayat pergelangan tangan kirinya menggunakan pisau dapur. Namun upaya itu gagal. Dalam keadaan lemah dan merasa bersalah, Sunardi kemudian memutuskan untuk menyerahkan diri ke Polsek Denpasar Barat.

“Pelaku datang sendiri ke kantor polisi dan mengakui perbuatannya. Ia mengaku motifnya karena merasa sangat lelah mengurus istrinya yang sudah lama sakit stroke,” jelas Kompol Sukadi.


Kondisi Rumah Kos Sunyi Saat Peristiwa

Dari keterangan saksi, lingkungan rumah kos dalam keadaan sepi saat kejadian. Tidak ada keributan atau suara mencurigakan. Aksi tragis itu berlangsung dalam senyap di kamar tempat pasangan tersebut tinggal selama beberapa tahun terakhir.

Petugas kepolisian yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti berupa bantal yang digunakan pelaku, cairan pembersih, serta pisau kecil. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk proses visum.


Motif: Tekanan Psikologis dan Kelelahan

Kasus ini menyoroti beban berat yang sering dialami oleh keluarga pasien dengan penyakit menahun, terutama bagi perawat informal seperti pasangan atau anak. Menurut keterangan polisi, Sunardi selama ini menjadi satu-satunya orang yang merawat istrinya, tanpa dukungan keluarga besar.

“Motif pelaku karena merasa capek untuk mengurus istrinya yang sudah lama sakit stroke,” ujar Kompol Sukadi. Ia menambahkan, kasus ini menjadi pengingat pentingnya dukungan sosial dan psikologis bagi keluarga pasien sakit kronis.


Proses Hukum Menanti

Kini Sunardi resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolresta Denpasar. Ia dijerat Pasal 44 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Penyidik masih terus mendalami kondisi kejiwaan pelaku dan motifnya secara mendalam. Polisi juga berencana berkoordinasi dengan pihak psikolog dan keluarga untuk mendukung proses penyidikan.


Tragedi yang Jadi Pengingat

Kasus ini menjadi peringatan keras tentang pentingnya dukungan kesehatan mental dan sosial bagi para perawat anggota keluarga dengan penyakit kronis. Banyak dari mereka mengalami tekanan berat tanpa akses bantuan psikologis yang memadai.

Masyarakat diimbau untuk peka terhadap lingkungan sekitar dan berani melapor bila menemukan keluarga yang berada dalam situasi tekanan berat, demi mencegah tragedi serupa terulang.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *